sebuah kotak
12 maret 2010.
gue gak tau, sepertinya ini akumulasi dari alasan mengapa hidup gue begitu flat. mungkin.
gue gak tau bahwa tanggal 12 maret di era dijital ini Dia bakal muncul dihadapan gue, membawa kotak coklat rapat berpita kuning emas dan ngajak gue jalan-jalan ke suatu tempat.
suatu tempat yang bukan hanya sekedar jalanan komplek dan beberapa bujur polisi tidur.
p.s. dan ternyata disana asik. asik banget. ajak aku jalan-jalan lagi dong.
(isi kotak dan nomor kunci kombinasinya, akan dibahas di edisi senjutnya)
gue gak tau, sepertinya ini akumulasi dari alasan mengapa hidup gue begitu flat. mungkin.
gue sering bilang ke maman, temen sebangku. "man, gue butuh gejolak."
gue butuh gejolak/////
kenapa hari-hari gue selalu dimulai, dijalani, dan diakhiri dengan cara yang sama setiap harinya. kalo lo bilang hidup itu rollercoaster, gue mengibaratkan hidup gue bagai jalanan komplek. begitu halus, lurus, dan tantangannya cuman beberapa bujur polisi tidur. halo.
Allah itu adil. kalian tau kan. gue juga tau. tapi Allah emang bener-bener adil. kalian tau. gue juga tau.
gue butuh gejolak/////
kenapa hari-hari gue selalu dimulai, dijalani, dan diakhiri dengan cara yang sama setiap harinya. kalo lo bilang hidup itu rollercoaster, gue mengibaratkan hidup gue bagai jalanan komplek. begitu halus, lurus, dan tantangannya cuman beberapa bujur polisi tidur. halo.
Allah itu adil. kalian tau kan. gue juga tau. tapi Allah emang bener-bener adil. kalian tau. gue juga tau.
ternyata, Allah menyimpan sesuatu buat gue di sebuah kotak. kotak coklat yang tertutup rapat. berpita kuning emas. kotak mahal. cuma bisa dibuka pake kunci kombinasi. Allah hebat.
gue gak tau isi kotak itu apa dan gue ga tau kalo kotak itu punya gue. malah gue percaya bahwa kotak semacam itu gak ada. gue bakal selalu menjamah jalanan komplek setiap harinya. komplek biasa yang ga ada tanjakannya.
komplek biasa. tanpa gejolak.
gue gak tau isi kotak itu apa dan gue ga tau kalo kotak itu punya gue. malah gue percaya bahwa kotak semacam itu gak ada. gue bakal selalu menjamah jalanan komplek setiap harinya. komplek biasa yang ga ada tanjakannya.
komplek biasa. tanpa gejolak.
gue gak tau bahwa tanggal 12 maret di era dijital ini Dia bakal muncul dihadapan gue, membawa kotak coklat rapat berpita kuning emas dan ngajak gue jalan-jalan ke suatu tempat.
suatu tempat yang bukan hanya sekedar jalanan komplek dan beberapa bujur polisi tidur.
p.s. dan ternyata disana asik. asik banget. ajak aku jalan-jalan lagi dong.
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Jejakmu