here, now
saya banyak hidup di masa kini. lupa akan masa lalu, tidak peduli akan masa depan. padahal masa kini akan segera jadi masa lalu dan masa kini juga, seiring jam kita berputar, sedang dan selalu akan bertransformasi menjadi masa depan.
pikiran akan masa kini yang sebenarnya berada di tengah-tengah lampau dan kemudian, adalah abstrak, tak berbentuk namun bisa dirasakan. dia tersapu masa lalu, dan tertindih masa depan, tapi saling berhubungan.
apa yang kamu harapkan dari sesuatu yang tak jelas keberadaannya? yang bahkan, ketika kamu diam dan berpikir, masa kini sebenarnya tidak benar-benar ada. ya atau ya?
kalau begitu jangan berpikir.
pikiran akan masa kini yang sebenarnya berada di tengah-tengah lampau dan kemudian, adalah abstrak, tak berbentuk namun bisa dirasakan. dia tersapu masa lalu, dan tertindih masa depan, tapi saling berhubungan.
apa yang kamu harapkan dari sesuatu yang tak jelas keberadaannya? yang bahkan, ketika kamu diam dan berpikir, masa kini sebenarnya tidak benar-benar ada. ya atau ya?
kalau begitu jangan berpikir.
Hmm.. I can't decide whether I fully understand this post or not. Honestly, I would be able to apprehend it more if it was written in English. But nevertheless, from what my brain can muster, I think this prose/poem is deep and thoughtful. You're good with words, Vins. Bahasa Indonesia, no less. And the last line struck me deep, 'kalau begitu jangan berpikir.' I don't know if I'm taking it out of the context or not but I do need to think less. I really really do.
ReplyDeleteyouuu sound a real funny in your bahasa posts sha! no wonder. lol. thank you for dropping by.
ReplyDelete