3.141592653589793238462643383

A lil late for posting (and also making) the video--well, only if 8 days is still under consideration of the "late" label itself. I won't defend myself with any old saying such as "better late than never" whatsoever as the weapon, because that's honestly just another procrastinator's denial(raise your hand if you're offended) :p Mind the bad photo movements, also our shitty looks since it was midnight. meh. So here we go, my very first stopmotion (and very first video post too) Honey and The Bees from Vinska Andrias on Vimeo . p.s. the mouthing parts by shirin&I were meant to mouth the line.

gue sering kepikiran buat nulis surat wasiat deh. macem selembar yang gue selipin di halaman buku favorit gue, ato di bawah kasur, ato bahkan terlipat rapi di sebuah kotak wangi penuh kembang kemboja. #oke tapi entah mengapa di momen awal gue memulai wasiat gue, selalu terlintas di pikiran gue; “jangan-jangan gue tergerak bikin ini gara-gara jatah gue udah nggak lama lagi…” *tsiiiing* makanya hal itu gak pernah terwujud.

penantian masih panjang. berharap pada keajaiban adalah satu-satunya yang bisa kita lakukan. gue lakukan. tapi keajaiban datang bukan karena dia bisa datang kapan aja, katanya. keajaiban datang setelah kita melakukan kebajikan. kebajikan macam apa? gue gak tau. gak ada yang tau. atau mungkin gak akan ada sesuatu yang kita anggap ajaib yang datang bahkan setelah kita melakukan kebajikan-kebajikan yang kita anggap segudang. sesuatu yang sangat diharapkan biasanya jarang terwujud. meski keajaiban jarang datang ketika diharapkan, kita harus tetap berharap. mungkin mereka nggak akan datang, segala hal ajaib yang tergambar di otak kita, yang mampu terjangkau akal kita nggak akan datang. tapi ternyata keajaiban gak mesti kelihatan ajaib. bisa aja nyamar. tetep ajaib, tapi lo cuma nggak tau. (kita memang selalu nggak tau) (kita cuma sok tau) tapi apapun itu, ajaib ato gak ajaib, kita selalu ingin yang terbaik. dan Dia tau pasti tentang itu. meski keajaiban jarang datang ketika diharapkan, ki