Laut, Alien, dan Jatinangor. Lalu Laut Lagi.
udah seminggu lebih postingan ini berkali-kali cuma nyangkut di draft. dibuka nyoba nulis, dihapus lagi dan dia berujung menjadi draft kosong yang nyangkut akibat kemampuan autosavenya sendiri.
jadi, ayo, mulai dari mana? seminggu lalu saya nyepi--akhirnya bisa juga liat laut.
sepanjang hari cuma leha-leha dipinggirnya, sambil baca buku selonjoran nyasar diantara sederetan turis minim sandang. bahkan di tempat terindah pun kamu sempat bisa merasa seperti alien.
tapi siapa peduli, toh jiwa kita sama-sama penat.
kamu minta laut bawa semuanya, biar menghilang perlahan di balik horizon yang nggak pernah bisa kausentuh. tahu apa? saya juga bersimpuh minta hal serupa.
beberapa hari yang lalunya ditolak UI, mungkin bukan rejeki. lalu semua orang mencoba hal yang sama; berlapang dada, berpikir klasik ala sang ahli ikhlas, kemudian melanjutkan hidup. saya juga begitu. kebetulan beberapa hari sebelumnya dikasih Unpad. sama sekali nggak berharap masuk sana. dalam artian, nggak pernah kebayang aja.. diterima di unpad, ninggalin rumah untuk berstatus sebagai anak kos di pedesaan Sumedang, merantau buat memperdalam ilmu yang konon menjadi momok bagi sebagian besar orang. nggak pernah kebayang aja..
sampe sekarang orang masih bingung. oooooh matematika ya? kenapa masuk matematika? suka matematika ya? waaaaaaah. gitu kata orang. hehehe. saya senyam-senyum.
sampe sekarang orang masih bingung, dan tau nggak? saya juga.
kenapa? masih nggak kebayang aja.
tapi kemudian semua yang nggak pernah saya bayangkan betul-betul bakal jadi kenyataan. saya bakal ninggalin rumah. saya bakal berstatus sebagai anak kos di pedesaan Sumedang. dan saya bakal merantau buat memperdalam ilmu yang konon menjadi momok bagi sebagian besar orang.
huah. menulis ini dalam keadaan 100% tersadar bikin semuanya jadi betul-betul dekat. kurang dari dua minggu menjelang keberangkatan.
HUAHHH. bawa balik saya ke laut dong...................
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Jejakmu