Posts

Showing posts from November, 2012

angkat bicara; jawaban atas sekian banyak 'mengapa'

Untuk JN Jika memang manusia haruslah berkata-kata, Sayang, anggap aku bukan manusia. anggap aku bukan spesies mereka. anggap aku aku.  karena cintaku ada bukan lewat akuan kaku merayu; deras bukan lewat tegas garis batas; manis bukan lewat takaran kritis; murni bukan lewat frekuensi sering nyaring "sayang" tersaring. bukannya ingin sembunyi dari gegap gempita, sorak sorai bahagia, dan gelegar bahana cinta tapi aku adalah aku. yang jika aku terpejam, cintaku di dalam bergumul menghujam menikam membuat(mu) tenggelam. Sayang, cintaku nyata karena (r)asa.

situasi

dalam dekap dalam lekat dalam senyap dalam erat dalam ucap dalam gurat dalam gelap dalam malam dalam gerimis dalam harap dalam tanya dalam tanya dalam tanya dalam tanya dalam tanya dalam tanya dalam tanya dalam tanya dalam tanya dalam tanya dalam tanya dalam jawab dalam makna *** dalam kata dalam iya dalam kita.
“Don’t do what you want. Do what you don’t want. Do what you’re trained not to want. Do the things that scare you the most." Chuck Palahniuk, Invisible Monsters
Image
“Silence, then, could be said to be the ultimate province of trust: it is the place where we trust ourselves to be alone; where we trust others to understand the things we do not say; where we trust a higher harmony to assert itself. We all know how treacherous are words, and how often we use them to paper over embarrassment, or emptiness, or fear of the larger spaces that silence brings. “Words, words, words” commit us to positions we do not really hold, the imperatives of chatter; words are what we use for lies, false promises, and gossip. We babble with strangers; with intimates we can be silent. We “make conversation” when we are at a loss; we unmake it when we are alone, or with those so close to us that we can afford to be alone with them. In love, we are speechless; in awe, we say, words fail us. ” Pico Iyer in Essays from Several Directions

berhenti

ginilah. berhenti me- yaudahlah -kan segalanya. hati kamu tau ini nggak ' yaudahlah '. pun itu juga, nggak ' yaudahlah '. tolonglah. -otak pada otak. dalam rangka membangunkan pikiran yang mati suri. kelewat banyak bersenang-senang, bertenang-tenang.

Lari

lari itu pertarungan.