sepenggal kisah sarapan
ini tentang kita;
pada suatu pagi ketika kau tiba-tiba datang pascatenggelam dalam pitam
tentang kita;
pada suatu ketika di kedai roti pinggiran kotaku yang pagi itu kita sambangi, dengan disambut kuak aroma segar ragi manis dan kerlip lampu warna-warni dari julang tinggi pohon artifisial di sudut ruangan
pada suatu ketika di kedai roti pinggiran kotaku yang pagi itu kita sambangi, dengan disambut kuak aroma segar ragi manis dan kerlip lampu warna-warni dari julang tinggi pohon artifisial di sudut ruangan
kita;
dalam diam dan kucur coklat panas yang mengisi penuh gelas kecilku
dalam diam dan kucur coklat panas yang mengisi penuh gelas kecilku
serta seruput cepat kau pada jus jambu merahmu
kita;
kita;
yang seiring berkutiknya jarum jam dalam konstan detik
mendesirkan rindu lewat lalu-lalang embus angin yang dibawa mendung kala itu
tapi entah apa yang harus makna ciptakan
agar segala hal singkat tak hanya melekat dalam ingat,
tapi juga kelak dapat dipanggil cepat kala hasrat sedang mencekat
entah apa yang harus makna ciptakan
agar segala rangkai kata yang terucap
bisa cukup cakap dalam mendikte rasa tanpa ada satupun terlongkap
entah apa yang harus makna ciptakan
agar waktu bisa sedikit bersabar
dan berhenti bersumbar
di atas piring-piring kita hanya tinggal remah
saat itulah langkah menuntun kita pada "sudah".
Bandung, 12.12.12
j a r a k
*
ada hal bernama pertemuan di sana
*
*
tapi entah apa yang harus makna ciptakan
agar segala hal singkat tak hanya melekat dalam ingat,
tapi juga kelak dapat dipanggil cepat kala hasrat sedang mencekat
entah apa yang harus makna ciptakan
agar segala rangkai kata yang terucap
bisa cukup cakap dalam mendikte rasa tanpa ada satupun terlongkap
entah apa yang harus makna ciptakan
agar waktu bisa sedikit bersabar
dan berhenti bersumbar
*
di atas piring-piring kita hanya tinggal remah
saat itulah langkah menuntun kita pada "sudah".
***
Bandung, 12.12.12
j a r a k
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Jejakmu