jalan panjang lurus bandung-jakarta

jalan panjang lurus bandung-jakarta
digunakan untuk mengingat-ingat segala yang tumpah tanpa kata
di kedua kota

ada sisa kening yang mengkerut torehan dari sebuah institut
ada napas yang terengah karena mengejar hal yang terbang ke langit ke-entah
ada asam-asam laktat yang tersekresi di tungkai akibat penat yang melibat
ada cinta yang manis, namun kadang diserang gerimis karena jarak yang menyarak
ada bilah rindu yang tak diungkap sehingga kadang tak tertangkap
ada besar gusar keinginan untuk menjamah rumah
ada gelak tawa yang membahana di kepala, milik sekumpulan kawan seperjuangan
ada hati yang berdesir karena perjumpaan
ada sedih yang menyisir karena perpisahan
ada kasih ibu kepada beta yang terus memberi tanpa harap kembali
ada janji kepada ayah untuk memenuhi kemauannya sampai titik terpayah
ada awan yang berarak seolah mengikuti kemanapun tubuh menggeletak

ada kehadiran Tuhan

ada hangat yang kian mempersangat akibat kekuatan mengingat

jalan panjang lurus bandung-jakarta
bersama lampu-lampu jalanannya yang mulai menyala
dan ribuan kendaraan lain yang memiliki tujuan sama
beserta dendangan dari sumbat kuping yang dibiarkan terus berirama
juga sandaran kursi yang sudutnya direbah paling rata
menjadi saksi bisu segala ingin
dan angan
baik yang tandas
maupun yang berbalas

Bandung, 2012

Comments

Popular posts from this blog

Tergelak di Ujung Sajak

Sekarang