Rumah
Lupa. Kadang rumah kita lupakan, sering rumah membuat kita lupa.
Sebetulnya impas, tapi tidak juga.
Di rumah, aku bisa sarapan dengan khidmat
tanpa dibayangi tugas yang pagi itu tenggat
atau pun diburu waktu yang mendesak sementara bensin motor sekarat
Di rumah, aku bisa membaca setumpuk buku
yang tak ada secuilpun hubungannya dengan kuliahku
bisa merasa bodoh, tanpa mati kutu
Di rumah, aku bisa menjadi aku yang paling buruk rupa
tanpa ada yang berkomentar apa-apa
pun kalau pun ada, peduliku juga di mana
di rumah aku bisa menjadi bagaimana saja
Di rumah, ibuku punya asisten
yang mencucikan baju menyapu merapikan memasak menyetrika melap porselen
melakukan apa pun sampai rumahku jadi keren
ia kuat, dan telaten
Di rumah, aku bisa tidur
sampai melantur
lalu bangun, merasa lapar, lalu menuju dapur
setelah kenyang, kembali tidur
2014
Merayakan liburan yang telah usai
Sebetulnya impas, tapi tidak juga.
Di rumah, aku bisa sarapan dengan khidmat
tanpa dibayangi tugas yang pagi itu tenggat
atau pun diburu waktu yang mendesak sementara bensin motor sekarat
Di rumah, aku bisa membaca setumpuk buku
yang tak ada secuilpun hubungannya dengan kuliahku
bisa merasa bodoh, tanpa mati kutu
Di rumah, aku bisa menjadi aku yang paling buruk rupa
tanpa ada yang berkomentar apa-apa
pun kalau pun ada, peduliku juga di mana
di rumah aku bisa menjadi bagaimana saja
Di rumah, ibuku punya asisten
yang mencucikan baju menyapu merapikan memasak menyetrika melap porselen
melakukan apa pun sampai rumahku jadi keren
ia kuat, dan telaten
Di rumah, aku bisa tidur
sampai melantur
lalu bangun, merasa lapar, lalu menuju dapur
setelah kenyang, kembali tidur
2014
Merayakan liburan yang telah usai
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Jejakmu