Tameng
Ada sebuah suara datang dari puncak bukit bagian barat daya Dari sela-sela pinus pinus runcing melalui labirin belukar Sahutnya tersaring jejaring laba-laba Gemanya memenuhi ruang gerak angin Suara itu bagai igauan liar yang menggeram panjang dan memilukan Mengisi sunyi dan mencemaskan Aku berdiri di tengah pendakian Memikirkan senda gurauan dunia yang kutinggalkan di bawah sana Aku menuju puncak bukit untuk menyaksikan seberapa bulat suaramu dapat memantul di antara undakan persawahan Untuk mengintai langkahku dan menjadi bingung di persimpangan sungai kering berbatuan, Untuk mengendap-endap di balik bambu- bambu ingin menyakitiku dengan rekaman masa lalu Untuk menandai patok setelah tapakku karena kaubenci menjadi tersesat di antara sebuah semesta yang tak kaukenali Karena kau lebih benci dihantui suara lain dari atas sana Sehingga jeritmu padaku redam Sehingga pekakmu tak lagi ...